Minggu, 28 November 2021, Minggu, November 28, 2021 WIB
Last Updated 2021-11-27T18:00:11Z
Berita Nasional

Soal Moderasi Beragama : JASNU Beri Catatan Kemenag.


Jaringan Santri Nahdlatul Ulama melalui Ketua Departemen Antar Lembaga JASNU Bintang Muhammad Beri Catatan kepada Kementerian Agama RI terkait Moderasi Beragama.Minggu,(28/11/2021).


Pada 23 Mei 2021 Kementerian agama RI menyampaikan prioritasnya terhadap program moderasi beragama yang bertujuan memberikan pendidikan kebangsaan kepada masyarakat karena terpaan Ideologi transnasional yang mengakibatkan kerukunan antar umat beragam di Indonesia terpecah belah atas dasar klaim kelompok paling benar. 


"Kami sangat mengapresiasi Upaya moderasi beragama yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Agama. Dengan harapan kedepannya tercipta komitmen  kebangsaan yang kuat, Menolak tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama, toleransi antar umat beragama, menghargai tradisi dan budaya lokal masyarakat Indonesia" Ungkap Bintang Muhammad Selaku Ketua DAL JASNU


Upaya moderasi di Indonesia dibutuhkan kerja yang maksimal karena sebaran wilayah indonesia yang sangat luas. dalam upaya mencapai tujuan moderasi beragama. 


"Kementerian agama harusnya menyasar semua komponen bukan hanya daerah tertentu ataupun hanya struktur kementerian dan Pemerintahan itu sendiri. Tetapi menyentuh ke kelompok pemuda ataupun masyarakat pada umumnya, hal ini harus dilakukan karena pada tataran kepemudaan dan masyarakat pasti ada kelompok agama tertentu yang menolak." Ujar Bintang sapaan akrab aktivis asal Sulawesi Tengah ini.


Sejauh ini Upaya yang sudah dilakukan oleh Kementerian agama sudah sangat tepat namun  pada tataran wilayah yang belum semuanya masif. jangan sampai program yang sangat baik untuk kebutuhan bangsa hanya terfokus pada wilayah tertentu tidak ke semua wilayah di Indonesia. 


"Upaya pemerataan moderasi Beragama harus segera dilakukan dengan melibatkan semua komponen. Dan juga tentunya merata di seluruh wilayah Indonesia, tidak hanya terfokus didaerah pulau Jawa sja. Namun juga harus menyasar daerah-daerah lain diluar Pulau Jawa. utamanya beberapa wilayah dengan tingkat Radikalisme yang tinggi" Pungkasnya


 (TIM BIT)