Senin, 30 Oktober 2023, Senin, Oktober 30, 2023 WIB
Last Updated 2023-10-29T18:08:28Z
Nasional

Melakukan Penyalahgunaan Wewenang, Kades Rangai Dilaporkan ke Penegak Hukum





 Lampung Selatan - Beritaindoterkini.com, Akibat Pemecatan sejumlah perangkat desa dan RT sepihak, Rusda Kades Rangai Tritunggal Kecamatan Ketibung akan berurusan dengan penegak hukum. Pasalnya  salah satu perangkat desa yang dipecat sepihak, Alifah Rafianti jabatan sebagai Tata Usaha dan Umum melalui pengacaranya telah melakukan langkah hukum.


Nelly Farlinza S.H dari kantor Hukum Nelly Farlinza & Rekan yang beralamat di Perumahan Imam Bonjol Residence  Jln. Imam Bonjol Kelurahan Langkapura Bandar Lampung sebagai kuasa hukam Alifah Rafianti mengatakan, pihaknya telah melakukan langkah hukum dengan menyurati   Rusda selaku kades Rangai Tritunggal, Camat Ketibung dan Ombusmen Perwakilan Lampung pada tanggal 15 Oktober 2023. Dan saat ini menurutnya tinggal menunggu proses tindaklanjut  dari Ombusmen.


Dikatakan Nelly Farlinza S.H, kliennya diberhentikan sepihak sebagai perangkat desa tanpa prosedur dan mekanisme serta tidak sesuai dengan perundnag-undangan yang berlaku. Dan lebih parahnya lagi tanpa SK pemberhentian. Dan diduga berdasarkan keinginan pribadi Kepala desa tanpa memperhatikan aturan yang berlaku. Masih menurut Nelly, hal tersebut tentunya merupakan penyalahgunaan wewenang, melanggar HAM. Dan berakibat merugikan kliennya secara finasial, secara sosial serta mengganggu fisikolosi kliennya dan keluarga.


Nelly Farlinza berharap Rusda selaku kepala desa mestinya tidak bertindak sewenang-wenang dan harus mentaati peraturan  yang berlaku. Pengacar muda ini berharap Rusda selaki kades Rangai Tritunggal tidak hanya dikenakan sanksi atministratif tapi dapat dikenakan pidana pelanggaran HAM dan  pasal tidak menyenangkan.


Sementara diberitakan sebelumnya,menurut Pengacara muda yang menjabat sebagai ketua bidang hukum dan HAM DPN Persadin M.Ilyas S.H, kepala desa tidak boleh melakukan pemberhentian perangkat desa tanpa prosedur dan mekanisme. Sebagai mana diatur dalam pasal 53 Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa dan pasal 5 Permendagri nomor 67 tahun 2017 tentang perubahan atas Permendagri nomor 83 tahun 2017 tentang pengangkatan dan pemberhentian perangkat desa karna itu merupakan tindakan melawan hukum dan menyalahgunakan wewenang sebagai mana diatur dalam aturan perundang-undangan. Bila ini terjadi maka kepala desa tersebut dapat diberhentikan.


Sebagai dasar hukum untuk melakukan pemberhentian terhadap Rusda atas pelanggaran memberhentikan perangkat desa sepihak menurut M.Ilyas S.H, dapat diketahui sebagai mana dijelaskan dalam pasal 26 ayat 4 huruf (d) Undang-undang nomor 6 tahun 2014 tentang desa disebutkan ” dalam melaksanakan tugas sebagai nama dimaksut pada ayat 1, kepala desa berkewajiban huruf (d) “mentaati dan menegakkan peraturan perundang-undangan”. Kemudian dipasal 28, disebutkan ayat 1, “kepala desa yang tidak melaksanakan kewajiban sebagai mana dimaksut pada pasal 26 ayat 4 dan pasal 27 dikenakan sanksi atminstratif berupa teguran lisan dan/ atau teguran tertulis”. Ayat ke 2 “dalam hal sanksi administratif sebagai mana dimaksut pada ayat 1 tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentian sementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian secara tetap”.


Demikian juga bila dilihat di pasal 30 ayat 1 kepala desa yang melanggar larangan sebagai mana dimaksut dalam pasal 29 dikenakan sanksi administratif berupa teguran lisan dan/ atau teguran tertulis. Ayat 2 “dalam hal sanksi atministarif sebagai mana dimaksut pada ayat 1 tidak dilaksanakan, dilakukan pemberhentian sementara dan dapat dilakukan pemberhentian secara tetap”.


Sementara diketahi tidak kurang ada 3 staff desa, 6 Kepala Dusun (kadus) dan 3 RT yang diberhentikan sepihak oleh Rusda selaku kades.

Ada pun nama-mananya antara lain;

Kadus  6 orang :

1. Tohirin

2. Bahyar

3. Sarbini

4. Paryati

5. Tati trihandayani

6. Ade suherman

Staf  Desa 3 orang

1. David nelson (tanpa SK pemberhentian),

2. Alifah Rafianti (tanpa SK pemberhentian)

3. Misbahudin (tanpa SK pemberhentian) 

Tiga orang RT

1. Hunaini  RT. 02 Dusun Rangai Selatan (1).

2. Saiman RT. 02 Dusun Rangai Utara (II) dan

3. Linda RT. 01 Dusun Rangai Utara (II). (*)


Sumber realise : Rumah media FPII Lampung.


Tim BIT